Arsip Tag: Pengertian Rima

Pengertian Rima,Rima Dalam Puisi dan Contoh Rima

Ramadlan BRWP pada kesempatan pertama ini akan membahas mengenai RIMA dengan Judul “Pengertian Rima,Rima Dalam Puisi dan Contoh Rima
Apakah yang dimaksud rima?
Rima adalah Bentuk perulangan bunyi pada suatu rangkaian puisi, Rima sendiri terdiri dari dua bagian yaitu: rima kata dan rima baris.
Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu: rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya.
Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh yang paling mudah terdapat pada kata ulang dwilingga salin suara. Contohnya:
Sayur-mayur,
Lauk-pauk,
Beras-petas,
Gilang-gemilang,
Teram-temeram,
Dan lain-lain.

Sedangkan rima kata sendiri terdiri dari perulangan penuh kata tersebut. Contohnya terdapat pada kata ulang berimbuhan, seperti:
Sesayup-sayup,
Mendesir-desir,
Terapung-apung,
Berayun-ayun,
Dan lain sebagainya.

Cara menggunakan rima ini cukup mudah karena dapat diletakkan dimana saja dari bagian sebuah puisi. Sebagai contoh:

Lagu pekerja malam
Sesayup-sayup embun
Antara dynamo menderam
Pantun demi pantun.

Rima baris biasanya digunakan dalam puisi dua seuntai (Disticond), dan sajak empat seuntai (quatren). Tapi, yang paling banyak mengandung rima baris biasanya adalah Quatren.
Cara menentukan rima baris!
Ada beberapa bentuk rima baris yaitu: AAAA, AABB, ABAB dan ABBA.
Rima dengan pola AAAA, disebut rima sama bunyi. Contohnya:

Purnama raya
Bulan bercahaya
Amat cuaca
Ke Mayapada

Rima dengan pola AABB disebut rima berangkai. Contoh penggunaan rima ini adalah:

Di malam suram
Aku mendendam
Di pagi berkabut
Hati berserabut.

Rima dengan pola ABAB disebut juga sebagai rima berselang. Contoh penggunaan rima tersebut adalah pantun. Beberapa puisi quatren zaman “Pujangga Baru” banyak menggunakan bentuk rima seperti ini. Sebagai contohnya:

Purnama raya
Pungguk merayu
Dinda berseloka
Ayahda beradu.

Rima yang mempunyai pola ABBA, dikenal sebagai rima berpeluk. Bentuk ini jarang sekali digunakan dalam puisi-puisi modern seperti sekarang ini. Salah satu contoh polanya adalah:

Ketika hati dilanda kalut
Engkau datang mengisi jiwa
Kau hadir di saat duka
Menghibur hati yang berliput kabut.

Jangan dikira kalau menggunakan rima, berarti terutama rima baris semudah yang anda pikirkan. Kebanyakan puisi di zaman modern ini memang sudah menggunakan gaya bahasa yang lebih bebas, baik itu dalam pola struktur baris, maupun jumlah baris dalam bait puisi. Tetapi ada juga penyair yang masih menggunakan rima tersebut.

Dalam karya-karya amatiran, rima biasanya digunakan sebagai pemanis suatu puisi. Sayangnya, penggunaan tersebut tidak memperhatikan pola-pola dan struktur yang ada. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita belajar mengenal dan menggunakannya dengan memperhatikan pola struktur dan makna yang bisa kita suratkan dalam sebuah puisi. Karna rima adalah ciri asli karya sastra Melayu yang tidak dimiliki oleh bentuk sastra manapun (khas).
Sumber
Beberapa Tipe Rima
Rima Akhir Sempurna
Rima akhir sempurna adalah persamaan bunyi pada suku kata terakhir..
Contoh:
jalan ~ pelan
panggang ~ tegang

Rima Akhir Tak Sempurna
Rima akhir tak sempurna adalah persamaan bunyi pada bagian suku kata terakhir..
Contoh:
makan ~ telan
pergi ~ kaki

Rima Akhir Ganda
Rima akhir ganda adalah persamaan bunyi pada dua suku kata terakhir..
Contoh:
kerabat ~ menjabat
pangkalan ~ sejalan

Rima Akhir Ganda Tak Sempurna
Rima ganda tak sempurna adalah persamaan bunyi pada sebagian dua suku kata terakhir..
Contoh:
gelas ~ teras
piring ~ giling

Rima Awal
Rima awal adalah persamaan bunyi pada suku kata awal..
Contoh:
kerja ~ kerbau
panggul ~ panggang
Sumber
Rima dalam Puisi
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Rima merupakan salah satu unsur penting dalam puisi. Melalui rima inilah, keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris.

Jenis/macam rima

A. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris

Macam rima akhir adalah

1. rima silang [a-b-a-b],

Contoh:

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk menghempas emas
ari ke gunung memuncak sunyi
erayun-ayun di atas alas

(Amir Hamzah)

2. rima terus [a-a-a-a],

Contoh:

Di lereng gunung lembah menghijau
Air terjun menghimbau-himbau
Meraih beta pelipur risau
Turut hasrat hendak menjangkau

(Dali S. Sinaga)

3. rima pasang [a-a-b-b],

Contoh:

Indonesia tanah airku
tanah tumpah darahku
di sanalah aku digusur
dari tanah leluhur ……

(Husni Djamaludin)

4. rima patah [a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a],

Contoh:

Selalu kau teringat padaku?
Seperti aku tak pernah lupa padamu?
Tak sepatah keluar dari mulutmu
Tapi setitik air mata tercurah
(Sitor Situmorang)

5. rima peluk [a-b-b-a]

Contoh:

Di lengkung cahaya berhias bintang
Cahaya bulan di ombak menitik
Embun berdikit turun merintik
Engkau menantikan ikan datang …….

(J.E. Tatengkeng)

B. Rima datar yaitu persamaan bunyi pada tiap-tiap larik sajak.
Macam rima datar adalah

1. rima asonansi [pengulangan bunyi vokal]

Contoh:

burung perkutut di ladang berumput
neba berkawan menelani kerikil
kami segan memasang pulut
memikat burung begitu mungil
(Piek Ardijanto Soeprijadi)

2. rima aliterasi [pengulangan bunyi konsonan]

Contoh:

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu ……
(Amir Hamzah)
Sumber
Sekian Pengertian Rima,Rima Dalam Puisi dan Contoh Rima
Semoga bermanfaat.